Sabtu, 27 Februari 2016

DENDAM PSIKOPAT

   Di sebuah gudang kosong dan sunyi, tak ada gaduh suara apapun yang terdengar selain gemercit suara kipas angin gantung yang kekurangan pelumas. Tepat dibawahnya seorang lelaki yang terikat di kursi dengan kepala terbungkus kain hitam. Dan seorang wanita yang berdiri tepat di depanya dengan sebuah tongkat base ball ditangannya.
   "kamu" ucap lelaki itu dengan terkejut setelah wanita itu melepas kain hitam tersebut.
   Wanita itu tak bicara sedikitpun, hanya tongkat base ballnya yang berbicara "bukkk" tepat di kepala bagian pinggir dan darah segar pun mengalir. "mungkin polisi tak bisa menyeretmu ke penjara, tapi aku sendiri yang akan menyiapkan nerakamu". Sekali lagi wanita itu memukul kepala lelaki itu.
   #####
   Kebahagiaan yang Feri rasakan tak berlangsung lama, pasalnya belum genap sebulan dia harus kehilangan istri tercintanya karena sebuah kecelakaan, tabrak lari, setelah pulang dari bulan madu. Betapa sangat terpukulnya dia. Hampir setiap hari ia murung, bahkan pekerjaannya sebagai dokter gigi pun terbengkalai.
   Setahun berlalu, Feri sudah mulai bisa menerima kenyataan dan sudah bisa beraktiftas seperti biasanya. Sampai akhirnya Feri tanpa sengaja bertemu dengan Niki di sebuah warung kopi ternama. Kecintaannya terhadap kopi yang membuat mereka cepat akrab. Di warung itulah akhirnya sebuah cinta tercipta. Hampir setiap malam minggu mereka habiskan di warung kopi itu.
   Segelas irish coffee yang tinggal setengah, adalah tanda bahwa Niki sudah lama duduk di warung itu sendirian. Tentu saja dia sedang menunggu Feri. Selang tak beberapa lama, Feri datang dari belakang mengejutkan Niki.
   "aku punya sesuatu untukmu" ucap Feri yang sudah duduk dihadapannya. "sekarang pejamkan mata kamu" ucap lanjut Feri. Niki hanya bisa mengikuti perintah Feri tanpa tahu yang akan diperbuat oleh Feri. "sekarang kamu boleh buka mata kamu" ucap Feri lagi.
   Raut wajah Niki berbinar setelah melihat benda di depannya. "apa ini artinya kamu melamarku?" tanya Niki dengan gembira.
   "iya sayang, dan besok aku akan kerumahmu untuk bertemu orang tuamu" ucap Feri.
   #####
   Minggu malam adalah hari yang sangat ditunggu oleh Niki, terutama kedatangan Feri kerumahnya. Kebahagian Niki bertambah ketika kedua orang tuanya memberi restu.
   "ya sudah kalian ngobrol saja dulu, ibu tinggal ke dalam" ucap ibunya sembari meninggalkan mereka yang diikuti oleh ayahnya.
   Jam masih menunjukkan pukul 9 malam, mereka masih asik ngobrol berdua hingga tanpa sengaja Niki menceritakan kejadian setahun silam yang dialami oleh Rian, adik kesayangan Niki. Seketika ingatan Feri kembali tertuju ke kejadian dimana istrinya meninggal karena tabrak lari oleh seorang pria yang tak bertanggung jawab. Hal itu diperkuat oleh cerita Niki tentang waktu dan tempat kejadian tersebut.
   "tak salah lagi, pria yang menabrak istriku adalah adik dari pacarku sendiri" ucap Feri dalam hati.
   "kamu kenapa Fer?" tanya Niki yang melihat perubahan drastis di wajah Feri.
   "tidak apa-apa, aku hanya harus pulang sekarang juga" jawab Feri.
   "kamu yakin tidak apa-apa?  Ya sudah kalau gitu hati-hati ya"

Bersambung....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar