Sabtu, 02 November 2013

obrolan si miskin...

   "orang kok bisa punya mobil ya? kerjaanya apa ya ndut?" saat memandang sebuah mobil Honda Jazz yang terparkir di halaman rumah tak jauh dari gardu ronda dimana dia dan gendut berada.
   "kalo cuma beli sih gampang, tapi yang susah setelah belinya itu king. coba deh itung, sehari buat beli bensinya berapa, trus sebulan berapa, belum lagi buat perawatannya, itu baru buat mobil, belum lagi buat makan, uang jajan anaknya, bayar listrik, pulsa, kebutuhan rumah. apa cukup cuma ratusan ribu? nggak kan? pasti ampe jutaan kan? trus gajinya sebulan berapa ya? aku aja yang tiap hari kerja banting tulang ampe lupa waktu, masih aja miskin kayak gini" ucap gendut.
   "iya iya ndut. tapi yang jelas lebih dari pengeluaranya sebulan. trus berapa ya ndut?" tangannya sambil menggarut kepala bagian belakang. "kok bisa ya ndut? caranya gimana ya ndut biar bisa jadi orang kaya?"  lanjut dia bingung.
"wah aku juga nggak tau king. tapi besok kalo aku udah jadi orang kaya, aku kasih tahu caranya gimana" ucap gendut dan di akhiri dengan kekehan.
   "ah ngimpi kamu ndut, SMP saja kamu nggak lulus mau jadi orang kaya" ceking menyangkalnya.
   "iet..jadi orang kaya itu nggak harus lulusan sarjana king. coba lihat deh, bayak juga yang cuma lulusan SMP atau bahakan SD yang bisa jadi orang kaya. yang penting tu mau berusaha keras dan jangan malasan. percuma kan kalo lulusan sarjana tapi orangnya malasan, sama aja kan hayo?" dengan nada sok bijak
   "tapi...tadi kamu bilang kamu kerja ampe banting tulang aja masih aja miskin kan, hayo?" mulutnya sambil mengunyah ubi rebus, sedang gendut tengah asik menikmati kopi yang masih mengebul.
   "iya iya...trus apa yang salah ya king?" api yang tadi berpijar memancarkan kebijakan seketika redup padam setelah mendengar ucapan ceking tadi.
   "aku juga nggak tahu ndut. kalo aku tahu, aku pasti udah jadi orang kaya sejak dulu"
   mereka saling tatap tanpa ada sedikitpun sara yang keluar dari mulut mereka, hanya suara riuh dari acara di tv yang terdengar. dalam pikiranya mereka saling mencari sesuatu yang mereka sendiri tidak tahu apa.
   "woi.. pada ngapain kalian bengong gitu. di suruh jaga malah pada bengong gitu, ntar kalo ada maling gimana?" ucap kribo yang baru saja datang.
   dengan jelas gendut menceritakan kembali apa yang sedang mereka bicarakan sedari tadi yang membuat akhirnya mereka saling melongo bengong.
    "o gitu. itu namanya, hidup kalian belum beruntung dan belum jadi rejeki kalian"
   "trus biar hidup kita beruntung dan jadi rejeki kita gimana?" tanya ceking penasaran yang di ikuti oleh gendut. "iya gimana caranya bo?"
   "berdoa dan berusaha, lalau tawakal, apapun hasilnya yang penting kita sudah berusaha. ingat Tuhan nggak akan menyia-nyiakan setetes keringat setiap umatNYA yang mau bekerja keras dan berdoa. entah sekarang atau suatu saat, DIA pasti akan membayarnya. oya satu lagi, dan jangan banyak tanya, apalagi banyak heran seperti kalian. liat orang kaya aja heran. ngerti nggak?"
   "iya ngerti" ucap ceking dan gendut kompak.
   "tapi jangan asal ngerti aja, di kerjakan juga apa yang aku bilang tadi"
   "tapi..kenapa kamu masih juga seperti kami?" ucap ceking
   "iya bo, jangan-jangan itu cuma omong doang? buktinya kamu masih seperti kita, hayo?" lanjut gendut
   "eee itu.. ee itu"
   akhirnya waktulah yang harus menghentikan obrolan yang entah kemana juntrungannya. bagi mereka, menjadi orang kaya hanyalah sebuah kutukan yang tak akan pernah terjadi dalam hidup mereka, bahkan bermimpi pun mereka tak bisa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar