Selasa, 06 November 2012

dAN Bintang itu bersahabat

   "Kita adalah sepasang kekasih yang pertama bercinta di luar angkasa
Seperti takkan pernah pulang kau membias di udara dan terhempaskan cahaya
Seperti takkan pernah pulang, ketuk langkahmu menarilah di jauh permukaan"

   lagu itu terdengar keras dengan dentingan piano yang khas. dan aku tahu dari mana asal lagu itu terdengar. ya, dari winamp komputer di bilik kerja Bintang. karena aku tahu ia sangat suka dengan lagu-lagu frau. dan hanya ia satu-satunya manusia di kantor ini yang selalu memutar winamp dengan volume yang keras hingga semua orang yang ada di ruangan ini mendengarkan. dengan terdengarnya lagu itu, berarti ia juga masih sibuk di depan komputernya, sedangkan orang-orang di ruangan ini satu per satu sudah mulai meninggalkan biliknya masing-masing, termasuk dengan aku yang sudah siap untuk pulang.
   dengan langkah ragu aku coba mendekatinya, aku lihat wajahnya masih serius memandag layar komputer di depannya hingga tak sadar dengan keberadaanku yang sudah di sampingnya. terpaksa aku menyapanya terlebih dahulu untuk membuka pembicaraan dengannya karena akhir-akhir ini aku merasa ia selalu menghindariku, bahkan sekedar ajakan keluar untuk makan saja selalu ia tolak dengan berbagai alasan dan ada satu nama yang ia buat sebagai tameng, yaitu DAN. setiap kali aku bertanya tentang dia, ia selalu menjawab dengan jawaban yang selalu sama. 
   "kita makan yuk, aku punya tempat asik buat dinner" 
   "kamu lihat kan aku masih sibuk" 
   "aku tunggu deh ampe kamu selesai" ucapku tak putus asa
   "habis ini aku ada janji ma DAN, maaf ya sayang ya"
   entah kenapa aku mulai kesal saat ia menyebut nama DAN sebagai alasannya. walaupun ia selalu bilang bahwa Dan adalah sahabat karibnya sejak SMU. tapi dari awal pacaran sampai sekarang akupun belum pernah bertemu atau sekedar di kenalkan dengannya. itu yang membuat aku sedikit ragu dengan alibi sahabat yang selalu ia ucapkan. 
   "dia lagi dia lagi, aku tu mulai ragu dengan hubungannmu sebagai sahabat dengan dia. sekarang jujur saja, sebenarnya ada apa kamu dengan yang namanya DAN itu?" aku menghela nafas "kamu tu lebih mementingkan dia dari pada aku yang jelas-jelas pacarmu" akhirnya suaraku sedikit mengeras.
   "kenapa sih kamu gak pernah percaya ma aku. aku sahabatan ma dia tu lebih dulu dari kita pacaran"
  "oke!! mungkin emang dia lebih dulu kenal kamu, tapi bukan bararti kalian bisa seenaknya.kamu tu sekarang pacar aku" aku benar-benar emosi di buatnya.
   "terserah kamu mau bilang apa. aku capek" 
   aku coba mengalah lagi kali ini. karena sebenarnya aku tak mau ribut dengannya. kuputuskan saja untuk pulang meninggalkan ia sendiri di biliknya.
                                                                        ***********
   bulan april hampir habis, aku masih saja tak mengerti apa yang terjadi dengannya. ia masih saja seperti itu. sekedar angkat telpon dariku saja ia tak mau apalagi membalas sms yang aku kirim.
  aku sudah tak tahan dengan perlakuan dia. hari ini, malam ini, akan ku pertanyakan lagi untuk yang terakhir kalinya. tapi ketika aku ingin menelpon dia, aku kalah duluan dengannya. sebuah pesan singkat yang berbunyi "aku ingin bicara ma kamu di tempat biasa kita makan". pikirku kebetulan sekali ia mengajak aku ketemuan. aku persiapkan segalanya termasuk kemungkinan terburuk untuk putus dengannya. 
   sampai di tempat yang di tentukan, aku di sambut dengan waiter yang mengantarku untuk ke meja yang telah di pesan Bintang. aku mulai bertanya, tak biasanya ia mau pesan tempat terlebih dulu. aku lihat ia belum berada di meja yang telah ia pesan. sepuluh menit sudah aku menunggunya, tapi ia tak kunjung datang juga. hpnya pun tak datap aku hubungi. aku mulai kesal dengannya. namun belum sempat aku meninggalkan meja, ada seorang lelaki menghampiriku dan memperkenalkan diri kepadaku. aku kaget bukan kepalang saat ia mengucap namanya. "ternyata ini yang namanya DAN" ucapku dalam hati. tanpa ku persilahkan duduk, ia menggeser kursi ke belakang dan segera duduk. sebelum ia membuka mulut, aku lebih dulu menghujaninya dengan berbagai pertanyaan yang selama ini menghantuiku. bahkan suaraku ku naikkan, ia tetap diam saja dan justru tersenyum ke arah belakangku. tak lama dari itu tiba-tiba berdiri seorang gadis membawa kue tart berdiameter sekitar 60 cm dan meletakkannya tepat di depannku hingga aku bisa melihat potret wajahku yang tercaving di sebuah coklat yang berada di tengah-tengah kue tart. aku bingung karena tak ku lihat Bintang ada disini. aku bertanya pada mereka. tapi belum sempat mereka menjawab, ku lihat Bintang berjalan kemari dengan mengenakan gaun putih hingga terlihat betapa anggunya ia.
   "selamat ulang tahun sayang" ucapnya penuh kemesraan ketika ia sudah berada di hadapannku.
   "jadi semua ini.."
   ia hanya tersenyum manis dan menyuruhku untuk meniup lilin yang sudah menyala dari tadi.
                                                             *********
   tak kusangka selama ini ia menghindar dariku hanya untuk menyiapkan hari ulang tahunku saja. ia menjelaskan juga bahwa carving coklat yang ada di tart itu adalah hasil karya sahabatnya, DAN. aku mulai mengerti kenapa ia selalu bertameng nama DAN saat aku mengajaknya keluar. ternyata memang benar DAN itu adalah sahabatnya sejak SMU dan gadir yang membawa kue tart itu adalah tunangannya. ternyata DAN Bintag itu bersahabat....
"trima kasih sayang"

(jogja selasa 06-11-12 dini hari)
  
  

2 komentar: