Selasa, 06 November 2012

keresahan yang terjawab (D.K.Y.I)

   seperti biasa aku terbangun jam 06:00 wib. tapi kali ini ada yang lain dalam perasaanku, aku resah. entah kenapa tiba-tiba aku teringat dengan dia, tak biasanya aku seperti ini. untung perasaan itu segera berganti  bersama datangnya telpon dari pacarku. tapi ternyata telpon dari pacarku tak bisa menghilangkan keresahan  tadi. tak ambil pusing aku lekas segera mandi karena hari ini aku dapat shift pagi.
   "gila. ini bener-bener gila. kenapa sih pikiran dan perasaanku masih saja padanya" gerutu setelah mandi yang masih saja kepikiran dia. aku tak tahu sebenarnya ada gerangan apa yang terjadi, namun aku berusaha untuk positif thinking kepadanya. walau sebenarnya aku juga sudah hampir setahun ini tak komunikasi lagi dengan dia. dan aku berharap dia baek-baek saja. sebenarnya ingin aku telpon dia untuk memastikan kabar dia, tapi waktu sudah tak memberiku kesempatan untuk menelponnya. aku harus cepat-cepat pergi ke tempat kerja.
   aku kira di tempat kerja aku akan terlupa dengan keresahan yang menghantuiku sekarang ini seiring kesibukan pekerjaanku sebagai pramuniaga yang berjaga di outlate kosmetik, namun perasaan itu tak juga hilang. aku mulai tak konsen dengan pekerjaanku. bahkan aku tak mendengar saat customer memanggilku.
   "mbak..mbak" dia memanggilku lagi lebih keras
   "oh iya mas maaf. bisa saya bantu?" jawabku gelagapan.
   "parfum gatsby biru ya mabk, yang besar" ucapnya santai namun mampu membuatku semakin tersentak ke keresahan tadi.seakan lebih jelas dan semakin jelas aku teringat akan dirinya, semuanya.
   keresahan yang ada padaku ternyata di ketahui temanku, bahkan katanya sejak aku datang dia sudah bisa melihat dari raut wajahku yang tak seperti biasanya. "gak tau ni San, tiba-tiba aku teringat dia terus dari bangun tidur tadi" jawabku setelah dia tanya ada apa denganku.
   "itu udah biasa Na. namanya juga mantan, pasti bisa tiba-tiba inget dia. dan itu tandanya kamu kangen dia" lalu dia tersenyum seperti menyindirku.
   "tapi kali ini beda San, ada suatu keresahan yang aku sendiri gak tau itu apa"
   wajah santi menyurut seiring wajahku yang serius. "ya positif thinking aja lah Na. kamu telpon aja dia" dia memberi usul.
   "sebenarnya tadi juga udah mau aku telpon, tapi gak sempet keburu berangkat. mungkin ntar pas istirahat aku coba telpon dia"
   "tapi kamu masih kuat sekarang untuk nglanjutin kerja?" dia bertanya cemas
   "masih kok" aku menjawab ragu.

                                 *************************

   waktu istirahat pun tiba, aku segera ke atas untuk istirahat di ruang loker. dan aku langsung sholat dzuhur sebelum aku mencoba telpon dia. tapi sayang lagi-lagi kesempatan itu tak ada karena lebih dulu HP ku berdering karena pacarku yang menelpon.
   "maaf yang baru selesai sholat" suaraku lusuh tak bersemangat yang rupanya di ketahui oleh pacarku. dan aku coba untuk tak bercerita soal ini karena aku tahu  dia tak pernah suka jika aku sebut nama DAN di depannya. maka aku terpaksa berbohong padanya.
   "ya sudah kalo gitu. oya nanti sore keluar yuk. mumpung malem minggu" ajaknya penuh semangat.
   "maaf yang, kayaknya aku gak bisa, rasanya hari ini aku pengen istirahat dirumah aja" tolakku.
   "tapi benar kamu gak kenapa-napa kan? kalo gitu aku kerumah aja ya nemenin kamu"
   "gak usah juga yang, aku cuma butuh waktu buat tidur aja kok"
   "ya sudah kalo gitu"
   aku lihat jam hampir pukul satu. aku paksakan makanan ini masuk ke dalam mulutku yang sebenarnya enggan untuk makan sebelum waktu istirahatku habis gara-gara pacarku tadi telpon.
   aku kembali bekerja yang berteman keresahan yang belum juga hilang. raut wajahku tak banyak berubah seperti tadi, cara kerjaku juga malas-malasan, lebih banyak aku habiskan untuk melamun mumpung partnerku yang shift siang sudah datang, dengan begitu aku tak terlalu sibuk melayani customer hingga waktunya pulang pun tiba.
   tepat jam 16:00 aku keluar dan aku dapatkan sebuah pesan yang membuat aku sedikit kaget, bahkan rasanya semakin bergetar tak percaya di tambah tak mengerti dengan tulisan yang ada di pesan tadi yang berbunyi "aku tunggu kamu di kedai pizza jam 17:00". tak kusangka justru dia yang sms aku lebih dulu walau aku tak mengerti dengan isi sms itu.
   sesampainya di rumah aku lansung mandi dan bergegas ke tempat dimana dia sudah menunggu. entah mengapa juga aku seperti terhipnotis untuk segera datang ke tempat itu. aku pacu laju sepeda motorku agar cepat sampai disana. setelah sampai disana aku tak melihat motor milik DAN terpakir. namun setelah aku masuk, aku lihat dia sudah berada di meja paling pojok. dengan langkah ragu aku mendekatinya dan semakin dekat dengan dia semakin jelas tubuh yang berbeda dengan 2 tahun lalu. "sekarang dia gemukan" ucapku dalam hati. aku coba menyapanya setelah aku berada tak jauh darinya.
   "hai juga" ucapnya sambil tersenyum manis. senyuman yang begitu khas dari dirinya dan masih sama seperti dulu. lalu dia menyodorkan tangannya.
   aku tersentak saat menyentuh tangannya, tangannya begitu dingin ku rasakan. namun aku tak mau berpikiran yang macam-macam karena aku tahu tadi di luar hujan deras. "kamu kehujanan ya" tanyaku yang di jawab dengan anggukan kecil darinya. lantas aku tanya maksud dia mengundang aku untuk datang kesini. dia hanya menjawab pengen ngobrol saja denganku dan alhasil kami memang mengobrol sampai tak terasa sudah 1 jam disana. hingga akhirnya canda tawa kami surut ketika dia bicara dengan serius.
   "sebenarnya aku undang kamu kesini ada hal yang aku omongin"
   "apa itu dan?" aku bertanya cepat dan berharap itu ada hubungannya dengan keresahan tadi.
   "aku cuma mau pamitan sama kamu, aku sebentar lagi mau pergi"
   "kemana?" lagi-lagi aku bertanya cepat
    "pokoknya ke suatu tempat lah Na, tempat yang aku yakin aku akan tenang disana"
   "malam ini?"
   "iya malam ini, karena aku dapet panggilannya hari ini juga"
   "panggilan apa?" aku terdiam dan sebelum dia menjawab aku bertanya lagi "panggilan kerja ya?"
   dia hanya tersenyum entah apa maksudnya.
   "kalau begitu selamat ya, semoga dimanapun kamu, Allah selalu melindungi kamu dan melimpahkan rejeki buat kamu" lanjutku
   "amin.. oya aku juga mau berterima kasih karena kamu sudah membari kesempatan buat aku untuk merasakan kebahagiaan dengan kamu walau hanya sementara. tapi aku gak menyesal kok. kamu adalah anugrah terindah yang pernah kumiliki. sheilla banget nih" lalu dia dan aku tertawa. ternyata masih sempat-sempatnya dia bercanda seperti itu. "aku juga minta maaf kalau selama dengan kamu aku banyak berbuat salah dan membuat kamu kesal. tapi percayalah itu semua aku lakukan karena aku sayang kamu dan aku tak tau bagaimana cara yang tepat untuk menunjukkan ke kamu. tapi ya sudahlah itu hanya masa lalu saja dan biarkan menjadi kenangan yang tak kan hilang termakan waktu"
   aku tak kuat menahan diri untuk menangis "aku gak tau harus ngomong apa. aku hanya bisa minta maaf saja dan aku akan selalu mendoakanmu yang terbaik" sebelum tangisku semakin menjadi di tempat ini, aku putuskan untuk pamitan pulang saja.

                                  **************************

   aku rasakan suasana disekitar rumahku berbeda, aku lihat banyak orang-orang sibuk dan entah apa yang sedang mereka perbuat. aku perlahan masuk ke dalam rumah sambil menoleh kebelakang mencari sesuatu yang sebenarnya entah apa yang aku cari. sampai di dalam aku disambut oleh pertanyaan ibuku
   "dari mana kamu kok ampe malem gini baru pulang"
   "habis main bu" jawabku "oya ada apa to di jalan kok banyak orang?" akhirnya aku bertanya
   "emang kamu belum tau kabar dari DAN?" ibuku malah balik bertanya yang membuatku jadi penasaran
   "belum. emang ada apa dengan dia bu?"
   "dia kan meninggal tadi sore waktu mau berangkat kerja"
   kata-kata itu seakan membekukan aliran darahku, namun aku masih tetap bertahan untuk tak jatuh karena aku masih tak percaya dengan apa yang ibu katakan. "gak mungkin" celotehku lirih dan aku mencoba meraih HPku untuk menunjukkan sms terakhir yang dia kirim, karena aku tahu jam berapa biasanya dia berangkat dan jam kerjanya. kali ini aku benar-benar  tak sanggup bertahan oleh serangan ketidak percayaan ku itu, aku tak menemukan sms terakhir darinya yang aku yakin aku belum menghapusnya. "jadi yang aku temui tadi itu..." kepalaku mulai berat, pandanganku mulai kabur dan semua sendiku seakan terlepas dan aku terjatuh tak sadarkan diri...

"jogja selasa 06-11-12 di waktu petang"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar