Kamis, 10 Juli 2014

DERITA GAZA

Terdengar suara peluru-peluru manari telanjang
Membabi buta tak karuan menerjang
Merenggut nyawa menyisakan luka yang panjang

Terlihat lelaki itu berlari, menghindari peluru menari
Ia tak peduli, meski telapak kaki tertancap kerikil berduri
Demi satu buah hatinya yang tersisa kini sendiri

Manusia-manusia menjerit, di tengah riuh gempur menggelegar
Bayi-bayi menangis, terlepas dari tetek ibunya yang mati bersandar pagar
Lalu lalat-lalat berpesta, di atas bangkai-bangkai yang berlumur darah segar

Aku menangis, menyaksikan mereka tertindas tanpa ampun
Aku menangis, mendengar jerit ketakutan minta ampun
Dan aku hanya bisa menangis, di atas doaku yang kuhimpun

Maafkan aku saudaraku, aku hanya bisa menangis, hanya bisa menangis
Merasakan lukamu, merasakan nasibmu yang mungkin sudah tergaris
Maafkan aku saudaraku, maafkan aku hanya bisa menangis tragis

Andai aku bisa hadir dan berdiri di sampingmu
Tak ku biarkan mataku menangis tanpa membelamu
Biar saja aku ikut mati, tanpa harus menangis melihatmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar