Minggu, 06 April 2014

SURAT TAK BERTUAN (2)



 Truntuk sayangku
Di entah

Malam ini... hujan turun di bumiku sayang. Bagaimana di bumimu? Apakah hujan turun juga di bumimu? Aku hanya bisa berharap iya. Agar kita bisa meihat bersama meski kini entah memisahkan kita. Ingatkah engkau sayang, saat pertama aku mengatakan aku mencintaimu. Hujan sedang memeluk kita mesra, dan aku pun selalu ingat, saat kau mengatakan hal yang sama. Lagi-lagi hujan sedang memeluk kita, mesra seperti kemarin.
Malam ini... aku hanya bisa berharap, hujan juga sedang turun di bumimu, agar kau pun tahu, aku merindukanmu sederas hujan kita ini.

Dariku sayangmu
Masih di sini

(selembar kertas yang bertuliskan ini seketika berubah menjadi origami pesawat. Ia terbangkan bebas dari atas gedung, membiarkan pesawat kertas itu terbang melayang bebas ke kekasihnya yang kini entah di mana)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar