Senin, 14 April 2014

BOCAH KECIL SANG PENGAMEN...



Oh Tuhan, selarut ini ia masih bekerja di jalan melawan dingin tanpa selimut tebal di tubuh mungilnya.
Oh Tuhan, selarut ini ia masih mengejar mimpinya yang katanya tersangkut di langit bersama bintang-bintang
Oh Tuhan, di mana keadilan ini yang seharusnya ia sudah terlelap dalam dekapan hangat tubuh ibunya
Oh Tuhan, mengapa aku hanya bisa melihat dari kenyataan yang sedikit lebih memihakku dari pada dia
Oh Tuhan, ijinkan aku merasakan ganasnya dingin angin malam ini bersamanya agar aku tahu memang betapa ganasnya dingin angin malam ini
Oh Tuhan, tidakkah Kau lihat ia, bocah sekecil itu masih dipaksa bergelut dengan waktu, mencari sesuap nasi atau secuil impian yang ku lihat ia dipaksa keterpaksaan yang jelas itu bukan maunya
Oh Tuhan, tidakkah Kau merasa iba, selarut ini ia masih terjaga
Oh Tuhan, ijinkan uluran tanganku ini menutup harinya di malam ini dan untuk hari-hari berikutnya, jadikan uluran tanganku ini sebagai tongkat kecil penopang mimpi yang ia kejar...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar