Hujan itu turun
Sedangkan aku jatuh
Hujan itu bernyanyi
Sedangkan aku menangis
Hujan itu, ada banyak kehangatan di balik dinginnya
Sedangkan aku tidak
Sama sekali tidak
Hujan yang senantiasa ditunggu para pendoa
Para pujangga yang menuliskan syairnya pada tiap rintiknya
Tapi lihat aku
Yang senantiasa dibuang tak dibutuhkan
Bahkan lebih menyakitkan
Aku takan bersedih
Membencinya pun tidak
Karna aku
Adalah sang awan mendung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar