kau pun pernah bertanya kepadaku dengan nafas tersendat
hampir putus, tepat 40 hari yang lalu. “jika bintang jatuh memberimu
permohonan, apa yang kau inginkan? Dan jika Tuhan mengirim bidadariNYA lagi,
apa kau akan mencintainya? menggantikan aku yang kau...”
Dengan nafas yang tak ada lagi, kau tak lagi berucap,
mengkhatamkan kata-katamu, dan kau tak lagi mendengar, apa yang ku ucap, apa
yang ku inginkan. Meski teriakkanku melebihi gelegar.
Mungkin jika saat itu kau sempat mendengar, kau pun tak
percaya, apa yang ku ucap sebagai jawabanku.
Tapi kini, sebentar lagi, kau akan segera melihat jawabanku,
bukan hanya mendengar. Saat aku menemukanmu disana, akan aku bisikkan kembali
di telingamu jawabanku “aku igin tetap mencintaimu, itu saja”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar