Minggu, 30 Maret 2014

SURAT DARI SURGA (2)



Truntukmu sayangku
Di bumi...

Lihat sayang... hujan turun lagi di bumimu, tempat dimana kau masih berpijak dengan sebelah hatimu. Dan hujan ini, adalah kelambu mesra kita. Kau pernah berkata “air hujan ini selalu melukiskan wajahmu sejuk, sayang”. Oh betapa aku selalu berharap hujan selalu turun waktu itu.
Kini aku juga akan mengatakan kepadamu sayang, lewat tiap rintiknya “aku merindukanmu sayang”. Semoga bayang wajahku yang terlukis di dalam hujan ini bisa mengatakan kepadamu sayang. Entah kapan kita bisa bertemu, menatap hujan bersama, menikmati tiap rintiknya, seperti dulu...

Dariku sayangmu
Di surga...



Jumat, 28 Maret 2014

SURAT TAK BERTUAN


Truntukmu Roraku
Di entah kini

Malam ini... adalah hari ke-39 aku tanpamu. Bukan aku tak mencari, bukan aku telah lelah, tapi lihat, hujan turun malam ini sayang. Ribuan air hujan yang berjuntai jatuh seakan membiaskan wajahmu. Aku hanya ingin sejenak melepas rindu darinya. Seperti dimana kita selalu menari bahagia di bawahnya. Karena hujan ini telah menjadi milik kita, ya milik kita berdua sayang.
Malam ini... adalah hari ke-39 aku merindukanmu, adalah hari pertama hujan turun tanpa kamu di sisiku sayang. Kini akan aku gantungkan rinduku pada tiap rintiknya, agar kau yang di entah pun bisa merasakan, aku merindukanmu.

Dariku Orimu
Masih di sini

(di dalam botol, ia hanyutkan selembar surat tak bertuan ini bersama air hujan yang masih turun dengan derasnya)

Selasa, 25 Maret 2014

SURAT DARI SURGA



Truntukmu sayangku
Di bumi...

Lihatlah sayang... hujan turun malam ini. Hujan yang akan menemani tidur malammu. Karena aku tak lagi bisa menyentuhmu seperti dulu. Tapi hujan ini mampu membelaimu, menemanimu, seperti aku dulu selalu di dekatmu. Sambutlah dia, raihlah dia, lalu genggam erat dia, karena telah ku titipkan rinduku kepadanya di tiap rintiknya.

Dariku sayangmu
Di surga...

Senin, 10 Maret 2014

HANYA JIKA...


jika di langit ada sejuta bintang, biarkan saja mereka bersinar
jika di taman ada bunga-bunga, biarkan saja mereka mekar
.....aku tak membutuhkannya

jika pagi menerbitkan mentari, aku tak perlu berlari
jika senja melahirkan rembulan, aku tak perlu pergi
.....aku tak membutuhkannya

jika laut berteman buih, buat apa aku cemburu
jika senja berteman jingga, buat apa aku marah
.....aku tak membutuhkannya

Semua, hanya jika ada kamu disini
sudah cukup segalanya buatku

maka mendekatlah kau lekas
 jauh lebih dekat lagi, cintaku...

Minggu, 09 Maret 2014

ITU SAJA...



kau pun pernah bertanya kepadaku dengan nafas tersendat hampir putus, tepat 40 hari yang lalu. “jika bintang jatuh memberimu permohonan, apa yang kau inginkan? Dan jika Tuhan mengirim bidadariNYA lagi, apa kau akan mencintainya? menggantikan aku yang kau...”
Dengan nafas yang tak ada lagi, kau tak lagi berucap, mengkhatamkan kata-katamu, dan kau tak lagi mendengar, apa yang ku ucap, apa yang ku inginkan. Meski teriakkanku melebihi gelegar.
Mungkin jika saat itu kau sempat mendengar, kau pun tak percaya, apa yang ku ucap sebagai jawabanku.
Tapi kini, sebentar lagi, kau akan segera melihat jawabanku, bukan hanya mendengar. Saat aku menemukanmu disana, akan aku bisikkan kembali di telingamu jawabanku “aku igin tetap mencintaimu, itu saja”.

Sabtu, 08 Maret 2014

KAULAH MAHA KEINDAHAH


Tak ada bunga terindah yang mampu aku petik untukmu
Karena kaulah bunga terindah yang sudah ku petik
Lalu ku simpan dalam hati ini
Bersama wangimu sayang

Tak ada tempat terindah untuk mengajakmu ke sana
Selain ke hatiku yang berhias wewangian cinta
Yang menjadikanmu ratu
Bersama cintaku sayang

Tak pernah ada kata romantis yang bisa ku temukan dari mulutku
Untuk sedikit merayumu manja, memanjakanmu sayang
Karena kau sudah lebih dari keindahan kata romantis
.....dan kita, menari bersama dalam alunannya

Memang tak ada waktu untuk tak memikirkanmu, sedetikpun tidak
Kaupun sudah berakar dalam pikiranku
Tak mungkin tumbang lagi
.....sayangku