Senin, 02 Februari 2015

MAAF...

Lagi-lagi aku dibuatnya terdiam dengan lagu karanganya yang ia tulis sendiri.
Di sebuah acara festival musik, Ori menyanyikan sebuah lagu dengan sangat menjiwai. Suaranya yang merdu ditambah lirik-lirik romantis yang ia tulis, gadis mana yang tidak terkagum-kagum kepadanya.
Aku tahu lagu itu ia tulis untukku, karena lima hari sebelum acara ini, ia sangat memohon kepadaku untuk datang. Dan ia berhasil membuatku datang meski sebenarnya akupun lebih dulu berjanji dengan seseorang.
Aku tahu ia begitu mencintaiku dan aku juga tahu begitu banyak gadis-gadis di luar sana yang suka dan sangat mengaguminya. Tapi entah kenapa ia memilihku yang tak mungkin menerimanya.
"Lagu kedua ini masih tentang perasaanku kepada gadis manis yang berada di sudut ruangan ini"
ucapnya dengan mata yang penuh binar cahaya menatap kearah dimana aku berada. Seketika mata orang-orang yang berada di ruangan ini pun tertuju kearahku dengan riuh sorak dan celoteh "ciee". Tapi ucapan dan mata orang-orang bahkan celotehnya tak membuatku merasa malu atau berhasil membuat merah pipiku.
Mataku pun tertuju kepada Ori yang masih berada di atas panggung dengan monolognya sebelum lagu keduanya ia nyanyikan. Ada perasaan iba yang justru singgah dalam hatiku.
"Andai kamu tahu Ri siapa aku dan mengapa aku tidak bisa mencintaimu. Aku ini seorang.."
Tiba-tiba ponselku berdering berulang-ulang. Kulihat nama Aurora tertera di layar ponselku. Sebuah nama yang kububuhi kata "SAYANG" di belakangnya.
"Iya sayang, aku inget kok. Nih aku mau kesana. Tunggu aku ya. Aku sayang kamu Ra. Emuachh..".
Aku meninggalkan tempat ini dan Ori yang terus menyanyikan lagu untukku.